Antisipasi Kekerasan Seksual Pada Anak, Berikut Tipsnya!

Admin Pemdes Penyabangan 25 Juni 2019 11:00:18 WITA

Kekerasan seksual semakin sering terjadi di sekeliling kita. Kasus kekerasan seksual kerap terjadi terhadap anak-anak di bawah umur. Dari kekerasan seksual yang dialami oleh anak tersebut akan menimbulkan trauma yang berkepanjangan.

Traumatis merupakan hal yang sangat menyakitkan. Apalagi trauma yang terjadi pada masa kanak-kanak. Karena bisa jadi sepanjang hidup seseorang diisi dengan usaha keras untuk melupakan beberapa menit kejadian menyakitkan pada masa kecilnya.

Definisi kekerasan seksual pada anak adalah segala kontak seksual yang sengaja dilakukan kepada anak, dimana anak tersebut tidak mampu memahami hal tersebut. Hal ini berarti “memaksa anak” untuk paparan pornografi maupun aktifitas seksual. Aktifitas ini termasuk menyentuh alat kemaluan anak-anak, mempertunjukkan alat kelamin mereka kepada anak-anak, melakukan cumbuan terhadap anak, aktifitas oral, dan sebagainya.

Dampak negatif KSA dalam jangka pendek (sampai maksimal 2 tahun) akan membuat anak memiliki kebiasaan menghisap jempol secara berlebihan, mengompol secara berlebihan, gangguan tidur, gangguan makan, prestasi belajar menurun drastis, dan menghindari sosialisasi. Sedangkan dampak negatif jangka panjangnya adalah munculnya gangguan kecemasan, alkohol, depresi, drugs, perasaan ketidakberhargaan, rasa malu yang mendalam, perasaan powerless, dan memiliki masalah dalam menjalin relasi dengan orang lain.

Seperti yang dikutip dari BRILIO.NET berikut adalah tips agar seorang anak terhindar dari pelecehan dan kekerasan seksual :

  1. Bicara tentang bagian-bagian tubuh sejak dini

Menganjurkan agar orang tua mengajarkan anaknya memberi nama bagian tubuh dan bicara tentang hal tersebut sedini mungkin. Gunakan nama yang tepat untuk bagian tubuh, khususnya bagian intim dan vital yang bisa menjadi objek perilaku kekerasan dan pelecehan seksual. Orang tua bisa mengganti nama bagian tubuh agar lebih mudah dipahami seorang anak, seperti “Vagina” menjadi “Bagian bawah”.

  1. Ajari mereka bahwa beberapa bagian tubuh bersifat pribadi

Beritahu anakmu bahwa bagian pribadi mereka disebut “pribadi” karena bagian tubuh yang disebut pribadi mereka tidak boleh dilihat semua orang. Jelaskan bahwa hanya Ibu dan Ayah saja yang dapat melihat mereka tanpa pakaian, sedangkan orang lain tak boleh melihat.

Orang lain yang berada di luar rumah hanya boleh melihat mereka dengan pakaian saja. Jelaskan juga bahwa selain orang tua, seorang dokter juga bisa melihat mereka tanpa pakaian karena ada ibu dan ayah yang mendampingi saat seorang dokter memeriksa tubuh mereka.

  1. Ajari batas-batas tubuh anak

Katakan pada mereka tanpa berbelit-belit bahwa tak ada orang yang boleh menyentuh bagian tubuh mereka dan tak ada yang harus meminta mereka untuk menyentuh bagian pribadi orang lain.

Bagian kedua dari kalimat barusan seringkali dilupakan oleh orang tua, sebab pelecehan seksual sering dimulai dengan pelaku meminta anak untuk menyentuh tubuh mereka atau orang lain.

  1. Katakan pada anak bahwa rahasia tubuh bukanlah hal yang baik-baik saja

Katakan kepada anak bahwa tidak peduli apa pun yang dikatakan orang lain, rahasia tentang tubuh itu tidak baik dan mereka harus selalu memberi tahu orang tua jika seseorang mencoba untuk membuat mereka merahasiakan tentang tubuhnya.

  1. Katakan kepada anak bahwa tidak ada yang harus atau boleh mengambil gambar dari bagian tubuh pribadi mereka

Yang satu ini seringkali dilupakan oleh para orang tua. Di luar sana ada begitu banyak kejahatan seksual yang secara tak langsung menjadikan anak sebagai korban pelecehan seksual. Salah satunya ada perilaku pedofil yang suka mengambil dan memperdagangkan foto-foto anak-anak telanjang secara online.

Kalau sudah begini, anak-anak berada dalam risiko yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Beri tahu anak-anak bahwa tak ada seorang pun yang boleh mengambil foto bagian pribadi tubuh mereka.

  1. Ajarkan anak cara keluar dari situasi yang menakutkan atau tidak nyaman

Beberapa anak ada yang merasa tidak nyaman atau sulit untuk menolak sesuatu atau berkata “TIDAK”, terutama kepada orang tua atau yang lebih tua. Beri tahu mereka bahwa tak masalah untuk memberi tahu orang dewasa yang ada di sekitarnya bahwa mereka harus pergi jika sesuatu yang terasa salah terjadi.

Semisal jika seseorang ingin melihat atau menyentuh bagian pribadi anak, maka mereka dapat memberi tahu orang tersebut bahwa mereka harus pergi ke toilet untuk buang air kecil atau sejenisnya.

  1. Memiliki kata sandi yang dapat digunakan anak-anak ketika mereka merasa tidak aman atau ingin dijemput

Saat anak-anak menjadi sedikit lebih tua atau lebih mengerti, kamu dapat memberi mereka kata sandi yang dapat mereka gunakan ketika merasa tidak aman. Ini dapat digunakan di rumah, ketika ada tamu di rumah, atau ketika mereka sedang bermain atau menginap di rumah teman.

  1. Beri tahu anak-anak bahwa mereka tidak akan pernah bermasalah jika mereka memberi tahu kamu sebuah rahasia tubuh

Ketakutan seperti ini yang sering dimanfaatkan oleh pelaku kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak. Maka katakan kepada anak bahwa apa pun yang terjadi, ketika mereka memberi tahumu apapun tentang keselamatan tubuh atau rahasia tubuh, mereka TIDAK akan mendapat masalah.

  1. Beri tahu anak tentang sentuhan pada bagian tubuhnya

Dalam pandangan beberapa orang tua dan buku berbicara tentang “sentuhan yang baik dan sentuhan yang buruk,” hal ini dapat membingungkan karena sering kali sentuhan tidaklah menyakiti atau terasa buruk.

  1. Beri tahu anak bahwa aturan di atas berlaku kepada semua orang yang mereka kenal atau dengan anak lainnya

Poin penting untuk didiskusikan dengan anak dengan perumpamaan yang lebih tepat sasaran. Seperti ketika kamu bertanya kepada seorang anak kecil seperti apa “orang jahat” itu, maka kebanyakan dari mereka akan menggambarkan tokoh jahat dalam kartun. Kamu sebagai orang tua dapat mengganti imajinasi anak tersebut dengan mengatakan; “Ibu dan Ayah mungkin menyentuh bagian pribadimu ketika kami membersihkanmu seperti mandi atau jika kami mengoleskan sesuatu di bagian tubuhmu. Tetapi tidak ada orang lain yang harus menyentuh tubuhmu seperti kami. Bukan teman, bukan bibi atau paman, bukan juga guru-gurumu. Bahkan jika kamu berpikir mereka adalah orang yang bertanggung jawab, mereka seharusnya tidak menyentuh bagian pribadi tubuhmu.”

Komentar atas Antisipasi Kekerasan Seksual Pada Anak, Berikut Tipsnya!

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Lokasi Penyabangan

tampilkan dalam peta lebih besar